Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 82,91 poin atau 1,16 persen ke posisi 7.212,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,60 poin atau 0,51 persen ke posisi 903,78.

“Lonjakan tak terduga pada tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) menyebabkan investor khawatir bank sentral AS The Fed tidak bertindak cukup cepat dalam memangkas suku bunga untuk menghindari perlambatan ekonomi," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2024 tercatat sebesar 145,4 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan posisi pada akhir Juni 2024 yang sebesar 140,2 miliar dolar AS.

"Kenaikan posisi cadangan devisa ini terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi AS berhasil diredam oleh data rilis data ISM Non-Manufacturing Index AS pada hari Senin yang memperlihatkan sektor Jasa (Services) melakukan ekspansi pada Juli 2024 setelah di bulan sebelumnya menderita kontraksi terburuk dalam empat tahun.

Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data neraca perdagangan Juni 2024 AS yang memperlihatkan defisit berkurang menjadi 733,1 miliar dolar AS dari jumlah terbesar dalam 20 bulan terakhir, 75 miliar dolar AS pada sebelumnya namun masih lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang defisit 72,5 miliar dolar AS.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2024 setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, semua atau sebelas sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri sebesar 1,82 persen, diikuti oleh sektor transportasi & logistik dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 1,63 persen dan 1,36 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DIVA, KOBX, JMAS, COCO dan MKAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PPRI, KARW, EURO, SURI dan LABS.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 910.776 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,00 miliar lembar saham senilai Rp8,05 triliun. Sebanyak 364 saham naik 178 saham menurun, dan 247 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 414,10 poin atau 1,19 persen ke 35,089,60, indeks Hang Seng menguat 230,51 poin atau 1,38 persen ke 16.877,33, indeks Shanghai menguat 2,55 poin atau 0,09 persen ke 2.869,83, dan indeks Strait Times menguat 51,27 poin atau 1,60 persen ke 3.249,70.

Baca juga: Rupiah naik 130 poin dipengaruhi sentimen risk-on di bursa ekuitas
Baca juga: Harga emas Antam merosot Rp14.000, jadi Rp1,399 juta per gram
Baca juga: Pegadaian sebut telah jual 8,3 ton emas di semester I 2024

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024